Pengertian Perubahan Sosial
Perubahan sosial adalah bentuk peralihan yang mengubah tata kehidupan masyarakat secara terus-menerus akibat sifat sosial yang dinamis dan terus mengalami perubahan. Perubahan ini bisa terjadi pada individu, kelompok masyarakat, maupun lembaga-lembaga yang dapat mempengaruhi sistem sosial, termasuk nilai, adat, budaya, hingga sikap dan perilaku dalam masyarakat.
Karakteristik Perubahan Sosial
Menurut John J. Macionis, seorang sosiolog asal Amerika, terdapat beberapa karakteristik atau ciri dari perubahan sosial, antara lain yakni sebagai berikut:
1. Dapat Terjadi pada Setiap Kelompok Masyarakat
Perubahan sosial dapat terjadi pada setiap kelompok masyarakat, baik masyarakat perkotaan maupun masyarakat pedesaan. Namun, hal yang membedakan adalah laju serta tantangan dari perubahan sosial yang terjadi.
Baca juga: Sosiologi Menurut Para Ahli Beserta Ciri, Hakikat, dan Objek Kajian
2. Beberapa Perubahan Sosial Dianggap Lebih Penting
Beberapa perubahan sosial dapat dianggap lebih penting dibandingkan perubahan sosial lainnya. Penting atau tidaknya suatu perubahan sosial dapat dilihat dari pengaruh atau dampak yang ditimbulkan. Contohnya, yaitu terjadinya pandemi Covid 19 yang dianggap lebih penting dibandingkan perubahan sosial lainnya, seperti Citayam Fashion Week atau tren sosial lainnya yang sempat viral.
3. Dapat Direncanakan dan Tidak Direncanakan
Perubahan sosial dapat dibedakan menjadi perubahan yang direncanakan dan tidak direncanakan. Untuk membedakan antara keduanya, dapat dilihat dari adanya andil masyarakat dalam menciptakan suatu perubahan. Perubahan sosial yang tidak direncanakan merujuk kepada perubahan yang terjadi di luar kuasa manusia, seperti adanya bencana alam atau pandemi. Sedangkan perubahan sosial yang direncanakan merujuk pada perubahan yang terjadi dengan adanya campur tangan manusia.
4. Sering Menciptakan Kontroversi
Perubahan sosial dianggap sering menciptakan kontroversi karena umumnya akan ada pihak yang pro pada perubahan namun ada juga pihak yang kontra. Kemudian, antara pihak pro dan pihak kontra seringkali terlibat dalam perdebatan.
Teori Perubahan Sosial
Terdapat beberapa teori perubahan sosial yang perlu kamu pelajari, yaitu Teori Linier, Teori Siklus, Teori Fungsional, Teori Konflik, dan Teori Gerakan Sosial. Yuk, simak pembahasan masing-masing teori berikut ini!
1. Teori Linier
Teori Linier disebut juga sebagai Teori Perkembangan atau Teori Evolusi. Dalam Teori Linier, perubahan sosial dikatakan sebagai sebuah proses yang terjadi dalam waktu cukup panjang, relatif lambat, serta mengarah pada tujuan tertentu. Artinya, tidak ada perubahan sosial yang datang dengan sendirinya. Teori Linier menggambarkan bahwa perubahan sosial berbentuk pola yang memanjang dan menuju ke tahap yang paling terkini.
Contoh Teori Linier yaitu pada zaman primitif, masyarakat hidup tanpa mengenal adanya adat istiadat. Kemudian seiring berjalannya waktu, mereka mulai membentuk dan mengenal adat istiadat. Namun, saat ini, terdapat adat istiadat yang sudah mulai ditinggalkan dan diganti dengan kebudayaan baru yang lebih modern.
2. Teori Siklus
Menurut Teori Siklus, perubahan sosial adalah sebuah proses yang berulang. Artinya, perubahan yang terjadi di masa sekarang bisa memiliki kesamaan dengan apa yang pernah terjadi di masa lampau. Pada teori ini, perubahan sosial digambarkan dengan garis yang berputar namun tetap mengarah kepada tahap yang paling terkini. Contoh Teori Siklus misalnya gaya berpakaian atau fashion ala tahun 80-an dan 90-an yang kembali menjadi tren di masa sekarang.
3. Teori Fungsional
Menurut Teori Fungsional, masyarakat dilihat sebagai sebuah sistem yang saling terhubung dan memiliki fungsi. Jika fungsi tersebut dijalankan dengan tepat, maka keseimbangan sosial akan tercipta. Menurut teori ini, perubahan sosial dapat terjadi akibat adanya perubahan sistem sosial. Kemudian, perubahan sosial tersebut bisa menciptakan keseimbangan sosial yang baru di masyarakat. Namun, perubahan sosial tersebut juga dapat menimbulkan konflik yang dapat mengganggu keharmonisan dalam masyarakat.
4. Teori Konflik
Menurut Teori Konflik, perubahan sosial terjadi akibat adanya konflik atau pertentangan antar kelas sosial. Menurut teori ini, perubahan sosial dianggap telah menciptakan perbedaan kelas sosial di tengah masyarakat. Contohnya, adanya industrialisasi yang membedakan kelas sosial antara pemilik modal dan buruh. Akibatnya, akan terjadi kesenjangan sosial antara kelas-kelas tersebut. Selain itu, konflik juga dianggap sebagai cara untuk menghasilkan perubahan sosial.
5. Teori Gerakan Sosial
Menurut Teori Gerakan Sosial, suatu perubahan sosial dapat memunculkan adanya gerakan sosial, begitu juga sebaliknya. Gerakan sosial sendiri merupakan tindakan bersama yang terorganisir dan didorong oleh adanya ketidakpuasan, tujuan, serta kepentingan yang sama.
Contohnya, krisis ekonomi di suatu negara yang dapat mengakibatkan banyaknya pengangguran dan kemiskinan. Kemudian, masyarakat yang tidak puas dengan kinerja pemerintah akan melakukan protes atau demo yang memicu terjadinya gerakan sosial. Gerakan sosial ini nantinya juga dapat mengakibatkan terjadinya perubahan sosial, seperti misalnya bergantinya rezim kekuasaan di suatu negara.
Dampak Perubahan Sosial
Perubahan sosial dapat membawa beberapa dampak, baik dampak positif maupun dampak negatif. Beberapa dampak yang dapat timbul akibat adanya perubahan sosial yaitu sebagai berikut.
Dampak Positif:
– Meningkatkan taraf hidup masyarakat
– Kemajuan teknologi di berbagai bidang kehidupan
– Berkembangnya berbagai industri
– Berkembangnya peralatan untuk memenuhi kebutuhan hidup
– Terciptanya stabilitas politik
Dampak Negatif:
– Lunturnya nilai dan norma di masyarakat
– Masyarakat menjadi lebih konsumtif
– Terjadinya culture shock
– Terjadinya cultural lag
– Adanya disintegrasi sosial
Faktor Pendorong Perubahan Sosial
Terjadinya perubahan sosial dapat didorong oleh adanya beberapa faktor. Faktor-faktor yang dapat mendorong terjadinya perubahan sosial dibagi menjadi dua macam, yakni faktor internal dan eksternal. Adapun faktor yang dimaksud antara lain sebagai berikut.
Faktor Internal:
– Bertambah dan berkurangnya penduduk
– Adanya penemuan baru
– Adanya revolusi
– Konflik dalam masyarakat
Baca juga: Kelompok Sosial, Ciri, Jenis, Contoh, Syarat & Proses Terbentuknya
Faktor Eksternal:
– Pengaruh lingkungan fisik
– Pengaruh dari kebudayaan lain, baik yang dilakukan secara asimilasi, akulturasi, maupun amalgamasi
– Terjadinya peperangan
Faktor Penghambat Perubahan Sosial
Selain faktor pendorong, terdapat juga faktor yang dapat menghambat terjadinya perubahan sosial. Faktor penghambat perubahan sosial antara lain sebagai berikut:
– Perkembangan ilmu pengetahuan yang terhambat
– Faktor alam yang membuat suatu wilayah terisolasi
– Kurangnya pergaulan dengan kelompok masyarakat lain
– Adanya kepentingan yang tertanam kuat
– Sikap masyarakat yang masih mengagungkan tradisi masa lampau
– Prasangka terhadap hal-hal baru
– Rasa takut akan terjadinya kegoyahan integrasi kebudayaan
– Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis
Proses perubahan sosial
1. Difusi
Difusi adalah proses penyebaran berbagai unsur pembentuk sosial dan kebudayaan, yakni berupa ide, keyakinan, dan hal lainnya. Penyebaran ini bisa dilakukan dari individu ke individu atau kelompok yang lebih besar dari itu. Proses difusi kemudian dibagi menjadi dua, yakni difusi intramasyarakat dan difusi antarmasyarakat.
2. Akulturasi
Akulturasi adalah proses perubahan sosial yang terjadi karena masuknya suatu kebudayaan asing ke dalam sekelompok masyarakat, sehingga unsur budaya asing itu diterima dan disesuaikan dengan kebudayaan asli masyarakat tertentu. Budaya asing tersebut masuk dan bisa diterima masyarakat tergantung bagaimana cara masuk budaya tersebut dan jangka waktu penyesuaian tertentu.
3. Asimilasi
Asimilasi adalah proses perubahan sosial yang timbul jika ada dua individu atau kelompok dengan latar budaya yang berbeda kemudian berinteraksi dengan intensi dalam jangka waktu yang lama.
Proses perubahan sosial ini kemudian akan menghilangkan budaya tersebut atau mengurangi perbedaan antar golongan masyarakat. Asimilasi muncul agar mencapai suatu tujuan yang sama antar golongan demi kepentingan bersama.
4. Akomodasi
Akomodasi adalah proses perubahan sosial yang menunjukan keseimbangan dalam hubungan sosial antar golongan yang berkaitan dengan norma atau nilai yang berlaku di masyarakat.
Seperti yang Grameds sudah pelajari di atas, bahwa perubahan sosial dapat disebabkan berbagai pengaruh dan berdampak kepada perubahan struktur, organisasi, dan hubungan sosial di dalamnya yang dapat kamu pelajari pada buku Perspektif Perubahan Sosial di bawah ini.