Kisah Ibu Rukayah Bos Pengrajin Gerabah Balongan


14,Oktober 2022 

Rabu,5 Oktober seluruh siswa kelas 11 jurusan IPS  SMA Negeri 1 Pamotan mengadakan Learning tour Gerabah di Desa Balong Mulyo. Sebelum berangkat kami berkumpul di lapangan diberi pengarahan dan pembekalan oleh Bapak Suhadi . Setelah kami melakukan absensi untuk mengetahui kelengkapan anggota ,dan sesi doa dipimpin oleh Bapak Anwar.Lalu kami berangkat pada pukul 07.30.
Foto saat berkumpul di lapangan,Pemotret :Ma'rifatul Hidayah (5/10/2022).

Setelah itu seluruh siswa dengan urutan kelompok memasuki bis,Masing -masing kelas diberi 2bis.
Kami Kelompok 1 XI IPS 5 mendapatkan bis ke 10 dengan sopir Bapak Toyo.
 Foto perjalanan menuju Desa Balong Mulyo, pemotret:Yuandi Hermanto(5/10/22)

Di dalam bis semuanya duduk dengan rapi ,disini kita menikmati perjalanan sambil bercanda di dalam bis.Setelah turun dari bis ternyata kita salah jalur, seharusnya kita menuju ke Desa Balong Mulyo tetapi bis kami malah menuju wisata Pantai Balongan.Untungnya ada Mas Mulyadi yang menunggu kami dan mengarahkan kmi ke Desa Balong Mulyo atau Bongko.
Foto saat perjalanan,Pemotret :Yuandi (5/10/22) 

Setelah beberapa menit ,akhirnya kita sampai di Desa Balong Mulyo.
Foto suasana saat tiba di Desa Balong Mulyo, pemotret: Ma'rifatul Hidayah(5/10/22) 

Saat tiba di sana kami berjalan kaki menuju ke rumah Perajin Gerabah. Dipandu oleh Bapak Suhadi dan kakak -kakak osis. Kami mendapat bagian di rumah ibu Siti Rukayah. 
Foto Suasana rumah perajin gerabah (Ibu Siti Rukayah),Pemotret: Yuandi Hermanto(5/10/22)

Saat tiba dirumah ibu Siti Rukayah semua memposisikan sesuai tugas,seperti yang sudah ditentukan di sekolah sebelumnya.

Foto suasana saat wawancara ,pemotret:Yuandi Hermanto(5/10/22)
Lalu kami mewawancarai  Ibu Rukayah,orang asli desa Balong Mulyo kelahiran 1972,ibu rukayah membuat gerabah sejak kecil ,guna membantu orang tuanya.
Ibu Rukayah membuat gerabah guna meneruskan usaha orang tuanya yang merupakan perajin Gerabah.Serta ibu rukayah juga ingin memajukan usaha gerabah ini dan meningkatkan kualitas nialai jual. Ibu Rukayah meneruskan usaha ini dan menjadi bos karena beliau tau anak muda peminatnya sedikit dan memilih bekerja di pabrik dan koperasi.
Keseharian Ibu Rukayah membuat gerabah ,saat kemarau datang pengerjaan gerabah sangat cepat,jika musim penghujan pengerjaannya lama karena agak minim sinar matahari.
Total pengarajin gerabah di Desa Balong mulyo kurang lebih 40 sampai 50 orang.
Dan ibu Siti Rukayah sendiri memiliki 2karyawan,proses pembakarannya dilakukan sendiri.Gerabah yang sudah dibakar akan lebih mahal harganya,karena nilai jual gerabah Balongan ini bisa di bilang cukup murah jika membeli secara langsung.

Di sini kami diajarkan membuat macam-macam bentuk gerabah.
Foto proses pembuatan gerabah,pemotret:Ma'rifatul Hidayah(5/10/22)
Disini kami diajari membuat gerabah seperti:
1.Cobek
2.Asbak
3.Vas Bunga
4.Pot Bunga
5.Wajan
6.Kuali
7.Kompor
8.Genuk,dll 

Kami dikenalkan berbagai macam alat untuk pembuatan gerabah seperti:
1.Kerikan
2.Sangklir
3.Merbot
4.Dalim(kain)
5.Karung
6.Puru(Batu Pewarna)
7.Jerami 

Proses pembuatannya dilakukan secara tradisional tidak menggunakan cetakan,adapun cara pembuatannya sebagai berikut: 

Pertama,ibu Rukayah saat ini mengambil tanah dari sawah secara gratis karena mendapatkan vasilitas dari pemerintah desa,dan campuran pasir kali yang kualitasnya bagus ada di Bojonegoro. Kemudian tanah tadi dicampur dengan pasir.Setelah itu siap untuk dibentuk sesuai dengan keinginan.Teknik pembuatanya menggunakan roda putar dan tatap yg dikombinasikan dengan teknik pilin kemudian dilakukan penambahan tanah liat yang dibentuk pilin untuk membuat bentuk gerabah.
Kemudian untuk proses pewarnaan menggunakan "puru"(batu berwarna merah untuk pewarnaan gerabah ).
Ibu rukayah membeli batu puru ini dari jawa timur seperti jati rogo,bulu,dan babatan.Pembelian ini satu kresek 20 ribu.
Pewarnaan dilakukan secara manual dengan cara batu di kasih air lalu mengaplikasiannya dengan lar/bulu. 
Foto produk gerabah yang akan dibakar, pemotret: Yuandi Hermanto(5/10/22)

Selain itu Bu Rukayah sering mengikuti seminar para pengrajin gerbah dan ingin memajukan produk gerabahnya seperti produk gerabah yang di produksi di wilayah Demak,Jepara,Mayong,dll.
Tetapi tidak bisa karena jenis tanahnya saja sudah beda dan pemasaran harga jualnya tentu beda.
Foto produk dari Demak dan Jepara potret oleh Marifatul Hidayah (5/10/2022)
Foto produk gerabah yang sudah jadi,pemotret:Ma'rifatul Hidayah(5/10/22)


Setelah melakukan kegiatan wawancara dan kami telah mencoba membuat getabah sendiri.Kelompok kami izin berpamitan  dengan Ibu Rukayah, sebelum itu kami juga dikasih kenang- kenangan berupa cobek dan pot bunga.
Foto bersama saat selesai wawancara, pemotret 
Yuandi Hermanto(5/10/2022)

Pada pukul 10.15 kami melanjutkan perjalanan kami menuju wisata pantai Balongan untuk acara sarasehan.Di acara sarasehan ini kami diajak  mengulas kembali materi yang kurang di wawancara kami tadi,seperti asal usul gerabah,asal usul Desa,cara pengelolaan gerabah,dan lain sebagainya .
Foto acara sarasehan ,pemotret: Marifatuk Hidayah (5/10/22)
Dan anggota kelompok kami banyak yang bertanya mengenai kerajinan gerabah yang kemudian dijawab oleh Bapak sarekat Desa ,yaitu Bapak Nasihin.Setelah acara sarasehan selesai ,siswa berwisata di Pantai Balongan .Dilanjut isoma ,dan tak lupa mencicipi kuliner rujak petis di warung sekitar wisata.


Setelah acara selesai sekitar pukul 14.00 kita melakukan perjalanan pulang dan sampai sekolah pukul 14.30.

Kami dari kelompok 1 XI IPS 5
1. Ainul Yaqin (4)
2. Aldi Putra P (6)
3. Nisa Fitria (24) 
4. Silvyna Zumrotul Khusna (33)
5. Kamillatun Ni'mah (15)
6. Meilina (20)
7. Riyadhotul Alifakh (29)
8. Robiul Qulub S (30)
9. Ma'rifatul Hidayah (19)
10. Reno Santoso (28)
11. Setyo Dwi N (32)
12. Yuandi Hermanto (35)
Penulis: 
Silvyna Z Khusna
XI IPS 5/ KELOMPOK 1



Postingan populer dari blog ini

BAHAN PANGAN LOKAL

Keragaman Perubahan Sosial di Berbagai Desa